Menanamkan Cinta Pangan Lokal Lewat Kelas Masak di SMP Satap Sombano

Menanamkan Cinta Pangan Lokal Lewat Kelas Masak di SMP Satap Sombano

Sombano, 4 September 2025 — Suasana berbeda tampak di SMP Satu Atap (Satap) Sombano, Kaledupa pada hari Kamis pagi. Ruang kelas yang biasanya diisi dengan pelajaran teori, kali ini berubah menjadi ruang belajar praktik yang penuh semangat dan aroma masakan. Para siswa mengikuti kegiatan edukasi pangan lokal dan lingkungan dalam bentuk cooking class (Kelas Memasak) yang fokus pada pengenalan dan pengolahan ikan karang.

Kegiatan ini diawali dengan sesi pengenalan oleh Arman, fasilitator dari Forkani, yang membawakan materi tentang manfaat ikan karang. Dalam pemaparannya, Arman menjelaskan bahwa ikan karang tidak hanya lezat, tetapi juga kaya manfaat.

“Tinggi protein, tubuh sehat dan kuat, kaya Omega 3, cerdas dan sehat jantung, vitamin D, tulang dan gigi kuat,” ujar Arman bersemangat di depan para siswa.

Tak hanya teori, siswa juga diajak mengenal berbagai jenis ikan karang melalui tebakan warna, bentuk, dan makanan ikan. Salah satu jenis ikan yang diperkenalkan adalah ikan Lehe ( Scarus Rubroviolaceus ). Beberapa siswa langsung menyambut dengan jawaban.

“Warna merah!”

“Ada hitamnya!”

“Makan lamun dan pasir!”

“Diolah menjadi perangi!”

Setelah sesi perkenalan, kegiatan dilanjutkan dengan praktik memasak yang difasilitasi oleh fasilitator Masrika dari Forkani. Para siswa bagian menjadi tiga kelompok. Masing-masing kelompok diberi tantangan membuat menu berbahan dasar ikan yang biasa mereka temui di lingkungan sekitar. Kelompok pertama memasak ikan kuah kuning (parende) , kelompok kedua memasak ikan goreng saus pedas , sementara kelompok ketiga mencoba ikan panggang saus kecap .

Tak hanya memasak, siswa juga diajari cara membersihkan ikan, memilih bumbu segar, dan mengolahnya dengan cara yang tepat. Keseruan pun tak terelakkan saat siswa mulai mencampur bumbu dan mencoba menyeimbangkan rasa.

“Bisa memasak bersama adalah hal yang menyenangkan, meskipun sulit dan menjadi pengalaman pertama,” ujar Dila. “Jika pulang ke rumah, saya akan memasak parende,” lanjutnya dengan penuh semangat.

Namun tidak semua proses berjalan mulus. Beberapa kelompok mengalami kesulitan dalam meracik sambal atau mengolah bumbu dengan takaran pas. Meski begitu, semangat bereksperimen tetap terpancar dari wajah-wajah muda ini.

“Kalau pulang ke rumah, saya akan buat ikan goreng,” kata Farhan.

Kegiatan ini bertujuan untuk menyadarkan siswa terhadap pentingnya konsumsi pangan lokal, khususnya ikan sebagai sumber gizi yang mudah dijangkau dan ramah lingkungan. Selain itu, kelas memasak ini juga menjadi sarana untuk melatih keterampilan hidup, memperkenalkan cita rasa lokal, serta mempererat kebersamaan antar siswa.

Kegiatan ditutup dengan sesi presentasi dan kualitas masakan. Masing-masing kelompok memaparkan pengalaman mereka, menyajikan hasil masakan dengan bangga, dan saling meyakinkan hidangan satu sama lain.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Cari

Scroll to Top