Dapur Sekolah, Cerita Seru Tentang Ikan dan Rasa

Dapur Sekolah, Cerita Seru Tentang Ikan dan Rasa

Sombano, 6 September 2025 – “Kuning pucat!”, “Makan cacing!”, “Ikan kecil dan udang!” Begitulah beberapa jawaban spontan siswa saat mendeskripsikan Ikan Tingkusa ( Mulloidichthys flavolinatus ) dalam suasana kelas yang riuh seperti permainan tebak-tebakan.

Siswa kelas 5, dan 6 hari itu mengikuti kegiatan Kelas Memasak bertajuk “Edukasi Pangan Lokal dan Lingkungan”, sebuah program pembelajaran interaktif yang mengenalkan anak-anak pada kekayaan laut dan pentingnya konsumsi ikan lokal.

Arman, Fasilitator dari Forkani sekaligus alumni Fakultas Kelautan Universitas Halu Oleo, memandu sesi pertama dengan mengenalkan jenis-jenis ikan karang yang sering ditemukan di dapur masyarakat pesisir. Ia mengajak siswa mengenali warna, bentuk, jenis, dan habitat ikan, termasuk manfaatnya bagi kesehatan tubuh.

“Ikan sangat baik untuk kesehatan karena mengandung protein tinggi, omega-3 untuk kecerdasan dan jantung, serta vitamin D untuk tulang dan kekuatan gigi,” jelas Arman.

Menurutnya, mengenal ikan lokal seperti Tingkusa bukan hanya soal biologi, tapi juga cara menghargai sumber pangan yang tersedia di sekitar kita.

Dari Teori ke Dapur: Masak Sendiri, Makan Bersama

Setelah sesi pengenalan ikan, kegiatan dilanjutkan ke dapur mini yang dipandu oleh Masrika, fasilitator dari FORKANI. Rika, sapaan akrabnya, mengenalkan berbagai olahan ikan tradisional seperti parende, ikan kuah kuning, ikan bakar rica-rica, dan sup ikan karang.

“Kebersihan sangat penting agar makanan aman untuk dikonsumsi, apalagi nanti dijual,” tegas Rika saat menjelaskan pentingnya higienitas dalam memasak.

Siswa kemudian dibagi menjadi tiga kelompok. Kelompok pertama memasak ikan goreng saus pedas, kelompok kedua membuat ikan goreng saus kecap, dan kelompok ketiga menyiapkan parende, hidangan berkuah khas Sulawesi.

Didampingi guru dan fasilitator, anak-anak bekerja sama menyiapkan bumbu, mengupas bawang, mengulek cabai, hingga mmemarinasiikan dengan daun jeruk. Tak hanya belajar memasak, mereka juga belajar berbagi peran dan bekerja sama dalam waktu.

Kegiatan ditutup dengan makan bersama seluruh peserta, guru, dan fasilitator. Suasana keakraban terasa ketika semua menikmati hidangan hasil kerja keras mereka.

“Hari ini menyenangkan dan mengasyikkan. Hasil masakannya enak karena ikan dan bumbunya masih segar,” ujar Tiara, salah satu siswa peserta kelas memasak.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Cari

Scroll to Top