Sombano, 8 September 2025 — Kelompok Simpan Pinjam Posa’asa Desa Sombano kembali mengadakan pertemuan rutin bulanan pada Sabtu (8/9), bertempat di rumah Ny. Kasmi. Sebanyak 28 peserta hadir, terdiri dari 3 laki-laki dan 25 perempuan.
Pertemuan kali ini diawali dengan salam pembuka oleh Yeni yang menyampaikan bahwa agenda mencakup dua kegiatan, yaitu Pendampingan Analisis Bisnis Baru Kelompok dan Pertemuan Rutin Bulanan .
Sesi pertama dipandu oleh Hasanuddin, yang membahas rencana pengembangan usaha kerupuk dan abon ikan. Dalam pemaparannya, Hasanuddin menjelaskan bahwa usaha pengolahan hasil perikanan ini berpotensi tinggi karena memberikan nilai plus dibandingkan menjual ikan segar.
Ia memenuhi kebutuhan modal awal sebesar Rp13.430.000, meliputi pembelian bahan baku hingga peralatan produksi. Sementara itu, biaya operasional untuk 10 adonan kerupuk dan 10 adonan abon ikan diperkirakan mencapai Rp2.601.000.
Dengan target produksi tersebut, kelompok yang diproyeksikan memperoleh pendapatan Rp3.950.000, sehingga menghasilkan laba kotor Rp1.349.000. Hasanuddin menekankan peluang pasar yang luas, baik lokal maupun premium, mengingatkan sekaligus tantangan berupa kelemahan harga ikan dan persaingan dengan produk serupa.
“Karena kelompok sudah memiliki dua usaha, maka perlu penanggung jawab. Untuk penjualan abon dan kerupuk ikan ditunjuk Jumahari,” ujar Hasanuddin. Sementara itu, unit simpan pinjam ditangani oleh Kasmi.
Agenda dilanjutkan dengan kegiatan rutin kelompok yang dipimpin Ketua Kelompok, Wa Tanda. Ia membuka pertemuan dengan laporan keuangan bulanan. Berdasarkan laporan, total kelompok aset per September 2025 tercatat Rp36.771.000, dengan kas di kotak Rp6.121.000 dan pinjaman tersebar Rp30.650.000. Selisih aset dan kewajiban tercatat sebesar Rp2.695.000.
Kegiatan berikutnya adalah penyetoran uang wajib anggota sebesar Rp50.000 per orang, dana sosial Rp2.000 per orang, serta angsuran pinjaman beserta jasa administrasi. Proses ini dipandu oleh pengurus kelompok: sekretaris memanggil anggota, bendahara menghitung, dan ketua membubuhkan tanda tangan.
Dari hasil perhitungan akhir, total kas kelompok mencapai Rp16.936.000 dengan pinjaman baru senilai Rp13.000.000. Saldo akhir bulan ini tercatat Rp3.936.000.
Pertemuan yang berlangsung penuh kekeluargaan ini menjadi momentum penting bagi kelompok Posa’asa. Selain memperkuat usaha ekonomi produktif melalui analisis bisnis baru, pertemuan rutin juga menjaga disiplin keuangan anggota.
“Pertemuan ini bukan sekedar soal hitung-hitungan, tapi juga mempererat kebersamaan dan komitmen kita membangun ekonomi desa,” ujar Ketua Kelompok, Wa Tanda, menutup kegiatan.