Darawa, 9 Juni 2025 – Pemerintah Desa Darawa, BPD, Forkani, masyarakat Desa Darawa, serta perwakilan nelayan dari Bajo Lohoa melakukan penutupan wilayah tangkapan (Temporary Clouser). Kegiatan berlangsung di Pantai One Mbiha, Desa Darawa, Kaledupa.

Upacara adat dipimpin langsung oleh Imam Desa Darawa dan diawali dengan pembacaan doa. Setelah itu, anggota Kelompok LMMA Kiwolu bersama para nelayan gurita berbagi peran dalam prosesi penutupan, meliputi pengantaran sasa ke situs-situs penting di pantai dan laut, serta pemasangan bendera penanda penutupan wilayah.

Pemasangan bendera penutupan dilakukan saat air laut surut pada sore hari. Untuk memperjelas batas wilayah penutupan sementara, kelompok yang bertugas menambahkan tiang pancang di antara bendera yang terpasang. Tidak hanya itu, penanda kali ini juga mengalami perubahan, jika sebelumnya hanya menggunakan gambar gurita, kini juga ditambahkan gambar ikan. Hal ini sebagai bentuk penegasan bahwa larangan penangkapan berlaku tidak hanya untuk gurita, tetapi juga ikan dan biota laut lainnya.

“Ini bagian dari komitmen bersama untuk menjaga keberlanjutan sumber daya laut kita,” ungkap salah satu anggota LMMA Kiwolu.

Dalam pengawasan masa penutupan sementara, masyarakat bersama Kelompok LMMA Kiwolu akan berperan aktif. Pemerintah Desa Darawa juga akan menetapkan kelompok tersebut sebagai pengawas utama wilayah tutupan.

Hadir pula La Tono, perwakilan nelayan dari Bajo Lohoa, menyatakan dukungan atas inisiatif ini. “Saya akan menyampaikan kepada masyarakat Bajo Lohoa untuk tidak melakukan aktivitas penangkapan ikan dan gurita di wilayah Fulua Nto,oge selama masa penutupan,” tuturnya.

Sebagai bagian dari kesepakatan bersama, sosialisasi lebih lanjut mengenai kebijakan penutupan sementara ini akan dilaksanakan pada 15 Juni 2025 mendatang. Sosialisasi ini akan melibatkan nelayan dari Bajo Lohoa dan Desa Sama Bahari, sebagai langkah memperkuat pemahaman dan komitmen bersama dalam menjaga keberlanjutan laut.