Sombano, 28 September 2025— Masyarakat Desa Sombano melaksanakan pembukaan lokasi tangkapan gurita sebagai bagian dari upaya pengelolaan perikanan berbasis masyarakat. Kegiatan ini bertujuan untuk menjaga stok gurita, meningkatkan hasil tangkapan nelayan, dan melestarikan ekosistem laut.

Acara dibuka dengan doa bersama yang dipimpin oleh tokoh agama desa dan dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk aparat pemerintah desa, kelompok nelayan, perwakilan SPTN2 TNW, Camat Kaledupa, perwakilan Sara Barata Kahedupa, hingga perempuan pesisir. Doa dipanjatkan agar pembukaan lokasi tangkapan membawa keberkahan dan keselamatan bagi para nelayan.

Usai prosesi doa, para nelayan turun ke laut untuk melakukan penangkapan pertama sebagai simbol dibukanya kembali lokasi setelah masa penutupan selama lebih dari dua bulan. Meski hasil tangkapan awal tidak banyak, momen tersebut menjadi tanda keberhasilan pengelolaan bersama yang berdasarkan aturan lokal.

Kepala Desa Sombano menyampaikan bahwa kegiatan ini menunjukkan tingginya partisipasi masyarakat dalam menjaga sumber daya laut. “Masa penutupan terbukti mampu meningkatkan ketersediaan stok gurita, dan masyarakat semakin memahami pentingnya pengelolaan berbasis kesepakatan,” ujarnya.

Namun demikian, tantangan masih ada. Sebagian besar nelayan besar luar desa termasuk belum sepenuhnya memahami manfaat jangka panjang dari aturan penutupan. Pemerintah desa bersama kelompok masyarakat akan terus melakukan sosialisasi dan memperkuat penegakan aturan agar kepatuhan tetap terjaga.

Momentum doa bersama juga dinilai memperkuat rasa kebersamaan dan legitimasi sosial masyarakat pesisir dalam menjaga lautnya. Praktik penutupan dan pembukaan lokasi tangkapan diharapkan menjadi contoh pengelolaan perikanan berkelanjutan di wilayah lain.

Kegiatan pembukaan lokasi tangkapan gurita di Desa Sombano berlangsung lancar dan mendapat dukungan penuh dari seluruh elemen masyarakat.