Rayakan Ulang Tahun ke-765, Sara Barata Kaledupa Gelar Festival Pangan

Rayakan Ulang Tahun ke-765, Sara Barata Kaledupa Gelar Festival Pangan

Kaledupa, 6 Agustus– Pukul 18.00 Wita, masyarakat mulai berbondong-bondong menuju fungka nu Cama, pertigaan depan Sekretariat Sara Barata Kaledupa yang menjadi titik pusat acara. Laki-laki, perempuan, hingga anak-anak, kompak mengenakan sarung tenun Kaledupa yang berwarna-warni.

Di sisi jalan, berdiri tenda-tenda sederhana yang terbuat dari rangkaian bambu dengan atap anyaman daun rumbia, berjejer rapi memamerkan beragam pangan lokal hasil bumi dan laut. Di meja-meja kayu sederhana, umbi-umbian seperti kano, opa, singkong, dan sagu tertata cantik berdampingan dengan olahan laut. Kepiting bakau berkuah santan (koniki ni santai), gurita yang diolah dengan berbagai bumbu, udang mantis tumis, hingga sate dari berbagai jenis keong dan siput laut. Semua makanan ini disiapkan gratis untuk siapa saja yang datang, menjadi simbol kebersamaan dan saling berbagi dalam budaya Kaledupa.

Beberapa pemagku adat Barata Kahedupa mengambil hidangan. Foto: Amriansyah

Festival ini digelar untuk memperingati Milad Sara Barata Kaledupa ke-765. Acara dibuka dengan sambutan Lakina Barata Kaledupa, La Ode Saidin, yang mengaitkan festival ini dengan visi kedaulatan pangan.

“Sesuai dengan program pemerintah di mana anak sekolah diberi makanan gratis dan bergizi, kami Sara Barata Kaledupa bersama Forkani mencoba merealisasikannya dengan bahan pangan lokal. Bahan ini langsung diambil dari alam, baik dari laut maupun darat, yang sehat, bergizi, dan lestari. Harapan kami, kegiatan seperti ini rutin diadakan setiap tahun untuk membiasakan masyarakat mengonsumsi pangan lokal demi keberlanjutan dan kedaulatan pangan, serta terjaganya tradisi budaya Kaledupa,” ujarnya.

Selepas sambutan dan makan bersama, tarian tradisional Lariangi yang ditampilkan oleh gadis-gadis belia yang sangat anggun dengan pakaian tradisonalnya. Dilanjutkan dengan beladiri Mansa’a oleh anak laki-laki dan pria dewasa. Di antara keramaian, pesan-pesan penting terpampang di beberapa stand:

“Laut Kami Lestari, Pangan Kami Terjamin” mengingatkan bahwa laut yang terjaga akan memastikan pangan masyarakat.

“Lezatnya Alam, Lestarinya Tradisi”  pesan bahwa menjaga alam berarti melestarikan cita rasa dan warisan budaya.

“Laut sebagai Fondasi Kedaulatan Pangan” menegaskan laut sebagai sumber protein utama, dari ikan, gurita, kerang, hingga rumput laut.

Makna dari slogan-slogan ini terasa nyata di tengah hidangan yang tersaji. “Dari laut kita bisa makan apa saja, tinggal mencari pasangan yang sepadan dengan pangan daratnya,” celetuk Mursiati disela-sela memandu acara.

Festival ini bukan sekadar pesta makan, tetapi juga pengingat bahwa kedaulatan pangan dimulai dari menjaga laut dan hutan. Dari alam yang lestari, masyarakat Kaledupa bisa hidup berkecukupan tanpa harus bergantung pada pangan dari luar.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Cari

Scroll to Top