SPP Darawa Maju Kembangkan Rencana Bisnis: Perempuan Dorong Kemandirian Ekonomi Desa

SPP Darawa Maju Kembangkan Rencana Bisnis: Perempuan Dorong Kemandirian Ekonomi Desa

Darawa, 30–31 Mei 2025 – Semangat untuk mengembangkan potensi lokal mendorong Kelompok SPP Darawa Maju menyelenggarakan Pelatihan Rencana Bisnis Usaha yang melibatkan 25 peserta. Kegiatan ini bertujuan membekali anggota dengan keterampilan analisis usaha dan strategi pemasaran, sekaligus menyusun langkah awal untuk membangun usaha bersama.

Kegiatan yang digelar di rumah salah satu anggota kelompok ini diikuti oleh 25 orang, dengan mayoritas peserta adalah perempuan (23 orang dari total 25 peserta). Dibuka oleh fasilitator Hasanudin (Forkani), pelatihan ini menjadi ruang belajar bagi para perempuan Darawa untuk memahami dasar-dasar bisnis, pemasaran, serta peluang pendanaan. “Kami ingin para anggota mampu berdiri sendiri secara ekonomi dan membangun jaringan usaha yang kuat,” ujar Hasanudin dalam sambutannya.

Pelatihan ini tak hanya bersifat teoritis. Peserta dibagi ke dalam empat kelompok usaha berdasarkan produk unggulan yang sebelumnya dipetakan melalui diskusi kelompok fokus (FGD): ikan kering, sambal ikan dan gurita, kerupuk ikan, dan pentolan ikan. Tiap kelompok menganalisis keunggulan dan tantangan produk, lalu melanjutkan dengan studi kelayakan usaha yang mencakup aspek pasar, teknis, keuangan, hingga hukum.

Produk ikan kering diakui memiliki pasar yang luas dan bahan baku melimpah, namun menghadapi tantangan seperti kemasan, cuaca, dan legalitas. Sementara itu, kerupuk ikan dinilai unik karena belum banyak pesaing lokal, meski kekurangan alat produksi masih jadi kendala. Sambal ikan dan gurita memiliki cita rasa khas dan disukai masyarakat, tapi membutuhkan daya tahan kemasan yang lebih baik. Adapun pentolan ikan unggul dalam kualitas bahan dan rasa, namun masih minim dari sisi pemasaran dan izin usaha.

Analisis mendalam juga dilakukan terhadap aspek teknis, keuangan, hingga keberlanjutan lingkungan. Hasil dari studi kelayakan menunjukkan bahwa sambal ikan dan gurita sangat digemari, banyak peserta menyadari perlunya peningkatan kapasitas sebelum dapat memproduksi dalam skala bisnis. Di sisi lain, produk seperti ikan kering dan kerupuk ikan dianggap lebih siap untuk dijalankan karena bahan bakunya melimpah dan teknik produksinya sudah dikuasai.

Kegiatan ini tidak hanya menyusun strategi usaha, tapi juga menegaskan pentingnya kerja kolektif. “Kalau usaha ini berhasil, dampaknya bukan hanya ke kami saja, tapi ke ekonomi kampung juga,” ujar salah satu anggota kelompok.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Cari

Scroll to Top