Pada tanggal 28 Juni 2024, Forum Kahedupa Toudani (Forkani) menyelenggarakan sosialisasi kelompok simpan pinjam di aula kantor Desa Darawa Kecamatan Kaeldupa Selatan Kabupaten Wakatobi. Kegiatan ini bertujuan untuk mendorong kemandirian ekonomi rumah tangga nelayan dalam pengelolaan keuangan, mempermudah akses keuangan masyarakat serta melatih kebiasaan ibu rumah tangga untuk menabung.
Hasanuddin, anggota Forkani yang mefasilitasi kegaitan sosialisasi menyatakan, kegiatan sosialisasi tentang kelompok simpan pinjam ini di dasari oleh hasil survey terhadap ekonomi rumah tangga nelayan yang ada di Desa Darawa. 37 rumah tangga nelayan tidak memilki tabungan padahal penghasilan ibu rumah tangga di desa darawa memiki pendapatan yang lebih dibandingkan dengan ibu-ibu rumah tangga lain di Pulau Kaledupa.
Tidak adanya tabungan dan pengelolaan keuangan rumah tangga nelayan yang baik menjadi persoalan serius yang menjerat masyarakat setiap tahun pada musim paceklik, kendala pembiayaan terhadap pendidikan anggota keluarga, pembiayaan kesehatan maupun modal untuk usaha budidaya rumput laut. Kondisi buruk mendorong nelayan untuk terikat utang seumur hidup pada para tengkulak atau pembeli hasil laut nelayan. Lebih parah nelayan yang terikat utang tidak memliki kebebasan dan keadilan tehadap nilai jual hasil tangkapan dan hasil budidaya yang mereka lakukan. Lebih jauh para pembeli yang memberikan piutang pada nelayan sampai menginterfensi keputusan politik nelanyan yang memiliki utang.
Kemudahan akses kuangan dan permodalan yang mandiri merupakan solusi dari kondisi terpuruk ini, salah satunya adalah dengan membentuk kelompok simpan pinjam sebagai lembaga alternative pemodalan yang aman menjamin akses keuangan kesemua pihak, bungan pinjaman yang bersaing, mendorong pengambilan keputusan partisipatif, menguatkan ekonomi masyarakat dan menyajikan literasi keuangan.
Dalam sosialisasi ini terbentuk beberapa kesepakatan antara lain: pembentukan kelompok simpan pinjam dengan nama kelompok Darawa Maju, beranggotakan 20 orang dan 5 orang pengurus, Forkani anak mendampingi kelompok untuk penguatan selama 12 bulan, rencana tindak lanjut kelompok untuk menyusun SOP.
Menurut Jila Sari (27 tahun), salah satu peserta sosialisasi menyatakan ketertarikannya bergambung dengan kelompok karena melihat banyak hal positif dari pemaparan dan penjelasan yang disampaikan saat sosialisasi. Apa yang dikatakan pemateri adalah kondisi yang kami alami setiap tahun dan tertarik untuk belajar dalam kelompok.
Berbeda dengan Jila Sari, Jidarti (31 tahun) menjelaskan bahwa dulu juga pernah mereka membentuk kelompok simpan pinjam, kas kelompok sudah lebih 50 jutah rupiah tapi karena peminjaman tidak ada bunga dan tidak dikembalikan akhirnya kelompok bubar, semoga di kelompok ini bisa lebih baik dibangun aturan mainnya.