LMMA Popajumpa Adakan Sosialisasi Lokasi Baru dan Waktu Penutupan TC

LMMA Popajumpa Adakan Sosialisasi Lokasi Baru dan Waktu Penutupan TC

30 Oktober 2024- Kelompok Locally Managed Marine Area (LMMA) di Desa Sombano mengadakan sosialisasi penutupan kedua Temporary Closure (TC). Kegiatan yang berlangsung di Kantor Desa Sombano, Kecamatan Kaledupa ini dihadiri oleh perwakilan Sara Barata Kahedupa, Pemerintah Desa dan sejumlah Masyarakat Sombano.

Pada pertemuan ini disepakati tiga hal penting. Pertama, yang menjadi lokasi kedua Temporary Closure berada di seputaran Toto Nu Danau, tepatnya di Kamba. Kedua, penutupan sementara ini tetap memperbolehkan aktivitas penangkapan ikan (selain gurita), terutama alat tangkap sero dan pancing. Dan yang terakhir, penutupan kedua di tahuan ini akan dilaksanakan pada tanggal 1o Novemberi 2024.

Temporary Closure adalah salah satu upaya pengelolaan perikanan secara berkelanjutan dengan memberikan waktu kepada suatu spesies, dalam hal ini gurita untuk berkembang biak dan bertumbuh. Pada September lalu, Desa Sombano baru saja membukan wilayah TC di Toto Nu Kampo.

Sebagai bahan evaluasi dari penutupan sebelumnya, Kamil (anggota LMMA) mengajak masyarakat untuk terlibat aktif secara sukarela menjaga lokasi TC selama penutupan. “Penutupan berdampaik baik, sehingga harus tetap dilaksanakan. Namun, semua harus terlibat secara sukarela untuk menjaga, tidak harus oleh tim pengawas. Misalnya nelayan sero saat mengecek hasil tangkapannya bisa sekalian menjaga nelayan-nelayan yang tidak patuh,” jelas Kamil.

Selain rencana penutupan lokasi TC, pada pertemuan ini juga membahas beberapa kegiatan sebagai upaya meningkatkan kapasitas LMMA Popajumpa dalam pengelolaan pesisir dan laut yang disampaikan oleh Hasanuddin, selaku perwakilan dari Forkani. Ia menyampaikan bahwa kedepannya akan diadakan pelatihan kualitas pasca tangkap perikanan gurita.  Hal ini dilakukan untuk menambah nilai jual gurita di Desa Sombano untuk bersaing ditingkat eksportir.

“Kita akan mengundang pemilik perusuhaan yang lebih berkopeten untuk mengajarkan bagaimana perlakukan terhadap gurita setelah ditangkap. Sehingga nelayan dan pengepul lokal mendapatkan pasar yang lebih,” tuturnya. Kegiatan lain yang akan dilakukan diantaranya; pemantauan ekosistem mangrove, lamun dan terumbu karang.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Cari

Scroll to Top