31 Agustus 2014- Forum Kahedupa Toudani (Forkani) mengembalikan data perikanan gurita kepada LMMA Tanomeha dan Nelayan di Dusun Lohoa, Desa Tanomeha, Kecamatan Kaledupa Selatan, Wakatobi. Kegiatan berlangsung di salah satu ruang kelas Sekolah Dasar Negeri Lohoa.
Data Feedback Seassion merupakan sesi pengembalian data untuk mengetahui kondisi perikanan gurita yang dibandingkan dengan data sebelumnya. Pada sesi ini juga menjadi ruang berdialok antara nelayan untuk mengetahui penyebab perbedaan-perbedaan tersebut.
Sesi pengembalian data dipresentasikan oleh Masrika, Koordinator Perikanan Skala Kecil Site Lohoa. Ia membandingkan data antara bulan Maret, April dan Mei pada tahun 2023 dan 2024. Pada tahun 2023, total tangkapan yang didaratkan mencapai 411 ekor dan di tahun 2024 hanya 200 ekor.
Dari segi pendapatan, di tahun 2023 berjumlah Rp 11.253000 sedangkan pada tahun 2024 Rp 4.494.00. Sementara itu dari kedua data, ukuran yang tertangkap rata-rata adalah gurita dewasa.
Merespon penjelasan tersebut, La Eda (salah satu nelayan Lohoa) mengatakan bahwa penurunan penangkapan gurita diakibatkan karena faktor kualitas gurita dan harga yang menurun. Sebelumnya harga gurita bisa mencapai 45 sampai 80 ribu per kilogram dan saat ini menurun 15 hingga 45 ribu per kilogram.
“Cuaca panas, jadi gurita rusak,” sambung nelayan gurita lainnya, Saif.
Menurut Saif, hal inilah yang menjadi penyebab kualitas gurita menurun. Selain itu, nelayan Lohoa lebih memilih menangkap Ikan, kepiting, dan udang pasir karena harganya meningkat dibandingkan dengan gurita.
San