Sombano, 8 Desember 2024- Kelompok Simpan Pinjam Posaasa Desa Sombano menyelenggarakan pendampingan pertanggungjawaban akhir siklus usaha. Didampingi oleh Forkani, kegiatan ini bertujuan untuk mengkoreksi dana simpanan kelompok, tabungan per individu, serta keuntungan yang diperoleh oleh anggota kelompok selama satu tahun terakhir.

Dalam sesi evaluasi, pengurus inti yang meliputi ketua kelompok, sekretaris dan bendahara diminta untuk mencocokkan catatan keuangan mereka dengan data kelompok. Pendamping kegiatan memberikan panduan dalam memastikan transparansi pengelolaan dana. Diskusi juga dilakukan untuk membahas kendala yang dialami selama siklus usaha, termasuk evaluasi terkait minimnya jumlah yang meminjam,  kebijakan pinjaman di atas Rp2 juta dan penerimaan anggota baru yang sebelumnya sempat menimbulkan penolakan di antara anggota.

Ketua Kelompok Posaasa, Wa Tanda menjelaskan bahwa dengan bertambahnya anggota maka semakin banyak masyarakat yang dapat terbantu, terutama mereka yang membutuhkan solusi finansial dengan bunga rendah. Ini juga membantu menciptakan dampak sosial yang lebih luas di komunitas.

“Egais namanya jika membatasi orang yang ingin bergabung. Masalah percaya dan tidak percaya terhadap personalnya kita bisa dikusikan nanti, termaksud menyusun aturan yang jelas agar tidak terjadi konflik,” jelasnya.

Salah satu anggota, Jumahari sependapat dengan yang disampaikan Wa Tanda. Menurutnya, kelompok ini telah memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. “Daripada masyarakat terjebak utang di rentenir dengan bunga 5% per bulan. Mending melalui kelompok ini, bunga hanya 1%, sehingga masyarakat lebih terbantu,” ujar Jumahari.

Kegiatan ini ditutup dengan rencana perubahan SOP (Standard Operating Procedure) kelompok, tentang penerimaan anggota baru, besaran pinjaman dan memperluas manfaat kelompok ke sektor usaha lain, seperti pemberdayaan usaha mikro masyarakat. Harapannya, kelompok Simpan Pinjam Posaasa dapat terus berkembang menjadi solusi ekonomi yang inklusif bagi masyarakat Desa Sombano.