Sejak 2018 sistem buka tutup lokasi tangkapan gurita di wilayah adat Limbo Kiwolu Desa Darawa,Kecamatan Kaledupa Selatan Kabupaten Wakatobi yang dalam bahasa local disebut Bantoa Namo Nusara diberlakukan dengan durasi waktu pelarangan tangkap selama 3 bulan, telah menjadi agenda rutin masyarakat adat Barata Kahedupa yang ada di Limbo Kiwolu terutama di Desa Darawa.
Bantoa Namo Nu Sara ini telah menjadi komitmen bersama antara Locally Managed Marine Area (LMMA) Limbo Kiwolu, masyarakat dan pemerintah desa untuk mengelolah sumber daya alam pesisir dan laut dengan tetap mempertahankan nilai-nilai kearifan lokal. Setiap tahun bantoa Namo Nu Sara ini dilaksanakan 2 tahun sekali, pada musim angin Timur dan musim angin Barat.
Pada musim angin Timur lokasi buka tutup gurita di wilayah Fulua Tooge sedangkan pada musim angin Barat lokasi penutupan sementara dikawasan Uju Nu Umbu. Hal ini telah menjadi kesepakatan bersama masyarakat, karena disamping mereka melakukan perlindungan dan pengawasan lokasi tangkapan gurita mereka sekaligus menjaga lokasi budidaya rumput laut.
Senin, 22 Juli 2024 di pantai One Mbiha, LMMA Limbo Kiwolu bersama masyarakat dan pemerintah Desa Darawa menyelenggarakan ritual adat dan doa bersama sebagai bentuk syukur pada Tuhan dan penghormatan terhadap alam dan ekosistem laut yang ada di sekitar mereka. Di lanjutkan dengan pelarungan sajen dan pemasangan bendera sebagai tanda penutupan sementara atau Bantoa Namo Nu Sara di wilayah Fulua Tooge di mulai kembali.
Samiudin, anggota LMMA Limbo Kiwolu mengatakan, bantoa namo Nu Sara ini penting dilakukan setiap musim
“Bantoa namo nu sara ini penting dilakukan setiap musim, karena kami telah merasakan lanngsung dampak dari penutupan. Kami tidak hanya mendapatkan hasil tangkapan gurita yang berukuran besar sebagai hasil dari penutupan, tapi secara luas masyarakat Desa Darawa merasa dengan adanya penutupan ini mereka lebih aktif menjaga sumber daya laut terutama budidaya rumput laut yang menjadi mata pencaharian utama mereka. Ini juga menjadi alasan utama kenapa lokasi tangkapan yang ditutup selalu berdampingan dengan lokasi budidaya rumput laut” Samiudin (Senin, 22 Juli 2024)
Walaupun Banta Namo Nu Sara ini telah familiar di masyarakat dan nelayan disekitar desa Darawa, penutupan lokasi tangkapan gurita ini tidak terlepas dari tangtangan terutama oknum-oknum tidak bertanggung jawab, yang mencoba melakukan penangkapan dilokasi tersebut dengan memanfaatkan celah pengawasan yang dilaksanakan oleh LMMA Limbo Kiwolu dan masyarakat. Di sisilain, tantangan perlindungan dan pengawasan wilayah tutupan ini adalah operasional dan posisi geografis Fulua Tooge yang terbuka dan bisa diakses dari berbagai arah.
Pengawasan bersama oleh LMMA dan masyarakat Desa Darawa juga menjadi bagian penting dalam penutupan ini. Dengan adanya kerjasama yang baik antara kedua pihak, diharapkan dapat tercipta keseimbangan ekosistem yang akan memberikan manfaat jangka panjang bagi semua pihak yang terlibat.