Posyandu di Desa Darawa: Cegah Stunting dengan Pemanfaatan Pangan Lokal

Posyandu di Desa Darawa: Cegah Stunting dengan Pemanfaatan Pangan Lokal

Darawa, 12 Januari 2025– Pemerintah desa bersama Puskesmas Sandi dan Forkani menggelar berbagai kegiatan kesehatan di Desa Darawa. Selain posyandu lansia, kegiatan juga dirangkaikan dengan posyandu balita dan ibu hamil, yang difokuskan pada pencegahan stunting melalui pemanfaatan pangan lokal.

Kepala Puskesmas Atina menjelaskan bahwa stunting adalah kondisi di mana tinggi dan berat badan anak tidak sesuai dengan usianya. “Stunting disebabkan oleh dua hal, yaitu faktor langsung seperti kurangnya asupan gizi dan faktor tidak langsung seperti pola hidup yang tidak sehat. Pemberian ASI eksklusif sangat penting untuk mencegahnya, namun di sini kebiasaan memberikan air berasa kepada bayi masih sering terjadi,” ungkapnya.

Baca juga: https://forkani.org/pemeriksaan-dan-pengobatan-gratis-di-desa-darawa-fokus-pada-penyakit-tidak-menular/

Atina juga menyoroti pentingnya memanfaatkan sumber daya pangan lokal untuk mencukupi kebutuhan gizi. “Kita bisa menggunakan daun kelor yang dijadikan bubur, atau memberikan ikan segar dan telur sebagai sumber protein yang murah dan bergizi,” katanya. Ia juga membantah mitos yang menyebutkan bahwa kepala ikan tidak baik untuk anak-anak. “Justru kepala ikan kaya akan nutrisi yang sangat bermanfaat untuk pertumbuhan,” tambahnya.

Selain itu, Atina mengingatkan pentingnya kesehatan ibu selama masa kehamilan hingga anak berusia dua tahun. “Ini adalah masa emas pembentukan otak. Konsumsilah makanan bergizi dan lengkapi imunisasi anak untuk  dan meningkatkan kekebalan tubuh dan kecerdasan anak,” jelasnya.

Turut hadir juga, Rasdir sebagai Pendamping Desa Pemberdayaan Kecamatan Kaledupa Selatan. Dalam kesempatanya, ia menekankan pentingnya kolaborasi antara desa dan posyandu dalam pencegahan stunting. “Penentuan status stunting tidak hanya dari KPM (Keluarga Penerima Manfaat), tetapi berdasarkan data pertumbuhan anak. Oleh karena itu, sangat penting bagi semua pihak untuk hadir secara rutin di posyandu,” ujarnya.

Ia juga mengingatkan bahwa stunting bukan hanya masalah kesehatan, tetapi juga berdampak pada pendidikan. “Delapan prioritas dana desa, salah satunya, adalah kesehatan. Posyandu bukan hanya milik puskesmas, tetapi bagian dari kegiatan desa. Jika ada kasus kesehatan, segera laporkan ke desa atau puskesmas agar dapat diintervensi dengan cepat,” tegas Rasdir.

Semua pihak diimbau untuk tidak bosan memberikan perhatian pada kesehatan. “Kesehatan adalah investasi penting untuk generasi mendatang. Ibu hamil juga diharapkan memanfaatkan teknologi untuk mencari informasi seputar kehamilan dan pengasuhan anak,” tutup Rasdir.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Cari

Scroll to Top