Data Perikanan Gurita Sombano: Puncak Tangkapan Bulan Juni dan Usulan Pengelolaan

Data Perikanan Gurita Sombano: Puncak Tangkapan Bulan Juni dan Usulan Pengelolaan

Sombano, 20 Desember 2024- Dalam forum DFS (Data Feedback System) Perikanan Gurita yang berlangsung di Kantor Desa Sombano, Ketua Kelompok LMMA Popajumpa, Hajidun memaparkan data hasil tangkapan gurita di wilayah Sombano selama lima bulan terakhir. Acara ini dihadiri oleh nelayan, pembeli, aparat desa, dan pemangku kepentingan terkait.

Hajidun mengungkapkan bahwa total tangkapan gurita yang didaratkan selama periode tersebut mencapai 264 kg, dengan rata-rata CPUE (Catch Per Unit Effort) sebesar 3 kg per trip. Total pendapatan nelayan tercatat sebesar Rp7.016.900, dengan rata-rata pendapatan per trip mencapai Rp74.941. Menariknya, sebanyak 97% tangkapan merupakan gurita dewasa, menunjukkan efektivitas seleksi tangkap di wilayah tersebut.

Pemaparan data kemudian dilanjutkan oleh La Ode Samsuri. Puncak hasil tangkapan terjadi pada bulan Juni, dengan total tangkapan sebanyak 86,4 kg dan pendapatan mencapai sekitar Rp1.743.900. Forum ini juga mencatat adanya delapan nelayan aktif dan empat pembeli yang terlibat selama periode tersebut, dengan satu spesies gurita yang dominan.

Pada akhir penyampaianya, La Ode Samsuri yang merupakan anggota LMMA Popajumpa menyampaikan pertanyaan kritis terkait manfaat program penutupan kawasan. Ia bertanya, “Apakah penutupan ini ada gunanya untuk masyarakat secara keseluruhan, atau hanya untuk kelompok tertentu?”

Sebagai tanggapan, Rusila, salah seorang nelayan sekaligus pengepul gurita, menegaskan bahwa manfaat penutupan kawasan sangat terasa, terutama dalam peningkatan hasil tangkapan dan pendapatan nelayan. Beberapa nelayan perempuan ikut merespon bahwa penutupan wilayah tangkapan gurita juga berdampak pada hasil perikanan lainnya seperti abalon.

Dalam sesi voting, sebanyak 25 orang setuju bahwa program ini bermanfaat, 1 orang tidak setuju, dan 3 orang menyatakan setuju sekaligus tidak setuju dengan catatan bahwa evaluasi dan perbaikan diperlukan.

Seorang nelayan gurita menuliskan “Ya” untuk merespon maanfaat dari Temporary Closure

Di akhir sesi, peserta menuliskan langkah pengelolaan untuk mendukung keberlanjutan program. Disimpulkan dalam 7 poin berikut ini:

  1. Meningkatkan intensitas dan cakupan pengawasan.
  2. Menambah jam operasional pengawasan.
  3. Melarang penggunaan alat tangkap destruktif seperti bom dan bius di kawasan penutupan.
  4. Memastikan keselamatan dan perlindungan terumbu karang di area yang ditutup.
  5. Melibatkan semua pihak dalam pengawasan sumber daya.
  6. Memperluas wilayah penutupan kawasan.
  7. Menambah dukungan operasional untuk kegiatan pengelolaan.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Cari

Scroll to Top