Lohoa, 20 Desember 2024 – Data Feedback System (DFS) yang diselenggarakan oleh Kelompok LMMA Kadie Langge di Dusun Lohoa, Desa Tanomeha, menjadi momentum penting dalam penyampaian data hasil tangkapan gurita dan diskusi pengelolaan perikanan berkelanjutan. Kegiatan ini dihadiri oleh anggota LMMA, enumerator, serta masyarakat nelayan setempat.
Masrika, dalam paparannya, menyampaikan data hasil pendataan gurita dari Agustus hingga November 2024. Total hasil tangkapan mencapai 780 kg, dengan pendapatan sebesar Rp17.039.000 dan rata-rata CPUE (Catch Per Unit Effort) 4 kg/trip. Pendapatan rata-rata per trip tercatat Rp95.567. Dibandingkan dengan data Januari-Juni 2024, terjadi peningkatan total tangkapan dan pendapatan.
“Rata-rata tangkapan dewasa mencapai 100%, dengan total nelayan terdata sebanyak 35 orang. Data ini kami rangkum melalui dashboard berbasis aplikasi Cobo Toolbox, sehingga mempermudah analisis,” jelas Masrika. Namun, data bulan Desember belum tersedia karena belum masuk ke sistem dashboard.
Agus melanjutkan dengan menjelaskan alur pendataan hingga data ditampilkan dalam dashboard. Dalam sesi tanya jawab, Reno mempertanyakan pengaruh gurita yang dijual di luar area pendataan. Agus menegaskan bahwa data tersebut tidak tercatat, mengingat hasil tangkapan yang tidak dilaporkan enumerator tidak masuk dalam sistem.

Diskusi berlanjut dengan membahas tren penangkapan yang cenderung menurun pada awal tahun. Beberapa nelayan, seperti Jemi dan Ari, menyebut faktor harga rendah, ukuran gurita yang kecil, serta sulitnya menemukan gurita pada periode Januari-April.
Untuk mengatasi masalah tersebut, Agus mengusulkan kembali pelaksanaan penutupan lokasi tangkap di awal tahun 2025. Penutupan ini bertujuan memberikan kesempatan bagi gurita kecil untuk tumbuh dan menjaga stabilitas harga. Usulan tersebut mendapat dukungan dari sebagian besar nelayan, seperti Syaif, yang mengusulkan perluasan area penutupan hingga ke wilayah Bahua.
Namun, Masrika mengingatkan pentingnya pengawasan. “Selama dua kali penutupan sebelumnya, pengawasan menjadi tantangan utama. Jika nelayan sepakat, kami berharap mereka ikut serta dalam pengawasan,” tambahnya.
Setelah mendapatkan persetujuan, disepakati bahwa penutupan akan dimulai pada Januari 2025, dengan penandatanganan berita acara sebagai bentuk komitmen bersama.