Darawa, 21 Februari 2025 – Dalam upaya memperkuat tata kelola sumber daya perikanan berbasis kearifan lokal, LMMA Limbo Kiwolu menggelar diskusi penyusunan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART). Diskusi ini bertujuan untuk merumuskan pedoman kerja LMMA Limbo Kiwolu dalam menjaga keberlanjutan ekosistem laut dan kesejahteraan masyarakat. AD/ART yang disusun mengakomodasi prinsip-prinsip pengelolaan berbasis kearifan lokal, termasuk tradisi Namo Nu Sara atau Temporary Clouser sebagai sistem pengelolaan sumber daya perikanan gurita oleh masyarakat setempat.
Dalam pertemuan ini, disepakati bahwa LMMA Limbo Kiwolu akan mulai secara mandiri menyelenggarakan Namo Nu Sara sebagai bagian dari komitmen untuk melestarikan sumber daya laut. Pemerintah desa turut memberikan dukungan penuh terhadap langkah ini, dengan harapan agar keberlanjutan ekosistem laut tetap terjaga sekaligus memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat pesisir.
Hasanuddin, selaku fasilitator diskusi, menyampaikan bahwa keberadaan AD/ART akan menjadi landasan hukum dan pedoman organisasi dalam menjalankan program konservasi berbasis masyarakat. “Dengan adanya AD/ART, LMMA Limbo Kiwolu memiliki aturan yang jelas dalam pengambilan keputusan serta mekanisme kerja yang lebih tertata,” ujarnya.
Penyusunan AD/ART ini merupakan langkah LMMA Limbo Kiwolu untuk semakin mandiri dalam mengelola sumber daya perikanan secara berkelanjutan. Dengan dukungan berbagai pihak, diharapkan inisiatif ini dapat menjadi contoh bagi komunitas pesisir lainnya dalam mengembangkan tata kelola perikanan berbasis kearifan lokal.